minamiluvfanfic

Fanfiction Yewook Couple – Don’t Hurt My Heart Chapter 3

Tinggalkan komentar

Don’t Hurt my Heart

 

Anyeong chingu,,,

Mianhe Min baru balik… Oke lah, langsung aja kita masuk ke cerita,,,,

Met baca Chingu…

 

 

Cast:

Kim Ryeowook = 20 th (GS)

Kim Jong Woon a.k.a Yesung = 21 th

Choi Yuri = 19 th

Choi Siwon = 45 th

Choi Kibum = 44 th (GS)

Kim Jaejoong = 38 th (GS)

 

Cerita ini Fiktif belaka aja ya… jika ada kesamaan cerita Min minta maaf deh, maklum min Cuma manusia… tapi suer dah 100% cerita ini asli berasal dari pemikiran Min sendiri… kalo pemainnya udah pasti milik Tuhan, kelurga masing – masing dan juga fans – fansnya. Min Cuma minjem namanya doang kok…! hehehehehe…..

 

Rate : T+

 

Summary : Tak pernah sekalipun terbesit dalam benakku untuk mengambil milik adikku, sekalipun dia dan ibunya telah merebut apa yang seharusnya juga menjadi hakku. Tapi semua berubah ketika dia datang kehidupanku yang menyedihkan ini.

 

Chapter 3

 

Appa, oemma, haraboji, onnie, Yesung Oppa ini adalah namjachinguku. “ Sambung Yuri. Hum,, Rupanya yuri sudah bisa mencari penganti mantan namjachingunya yang telah meninggalkanya. Baguslah! Dengan begitu aku tak lagi perlu mendengarkan tangis dan curhatannya tentang mantannya itu. Aku sudah muak mendengar kisahnya selama beberapa bulan belakangan ini.

“ Ommo~ Jongmal? Yesung ah, Neomu kyopta, kau sangat tampan benar – benar serasi dengan yuri. “ Sahut Kibum Oemma

“ Gomawo ajumma. “

“ Chukkae yurinie, yesung ah! “

“ Gomawao Appa/ Ajusshi “ balas Yesung dan yuri bersamaan

“ Wah,, selamat chagi, kau memiliki seorang kekasih yang tampan dan seorang pewaris dari Kim Corp bukan? “ kata Choi Haraboji antusias.

“ Ne,, aku anak dari Kim Young woon dan Kim Jung soo pemilik Kim Corp. “

“ Ini benar – benar berita yang membahagiakan. Aku tidak menyangka akan memiliki calon cucu menantu seperti dirimu “

“ Haraboji, kami kan masih berpacaran. “ sanggah yuri sambil tersipu malu.

“ hahahahaha…. ne,, ne,, ne,, sekarang kalian masih berpacaran. Tapi haraboji harap kedepannya kalian bisa menjadi pasangan suami istri. “

 

End Of Ryeowook POV

 

 

Author POV

 

Selama beberapa saat sarapan pagi itu berjalan cukup lancar diselingi dengan beberapa pembicaraan ringan. Ryeowook sendiri masih belum mengucapkan sepatah katapun. Saat ini Ryeowook berfikir jika lebih baik dia diam saja daripada memancing emosi kakeknya jika dia salah berucap.

“ Wook, bukankah seharunya kau mengucapkan selamat pada yuri? ” cibir haraboji Choi.

“ Oh,, Ah.. Ne… “ Jawab tergagap Ryeowook “ Chukkae Yuri, chukkae yesung ssi. “

“ Goma~ “

“ Tidak bisakah kau mengucapkannya dengan lebih tulus? “ Belum sempat yuri membalas ucapan Ryeowook, orang tertua keluarga choi itu langsung memotong omongannya dengan nada sinis.

Ryeowook bersabar menghadapi tabiat kakeknya yang sudah sangat dihapalnya ini. “ Selamat atas hubungan kalian berdua. “ ucapnya sepenuh hati.

“ Ck~ tidakkah kau mengerti apa itu tulus anak muda? “ Ucap haraboji choi “ Oh,, aku lupa ibumu memang tidak pernah mengajarimu kebaikan. Ibumu itu hanya bisa mengajarkan cara menjual diri bukan? Sifat tak tahu malumu itu memang seperti dirinya. “ Lanjutnya dengan nada merendahkan

“ Silahkan jika kalian ingin menghinaku, tapi kumohon jangan hina ibuku. “ Ryeowook bertahan sekuat tenaga dengan kesabarannya

“ Punya hak apa kau berbicara seperti itu? Bukankah itu kenyataannya? “

“ Cukup Appa, dan kau Ryeowookie jangan suka membantah ucapan kakekmu. Harusnya hari ini menjadi hari yang membahagiakan. Jangan dirusak seperti ini. “ Potong Kibum

“ Kau tidak perlu terlalu baik dengan anak ini kibumie. Dia tidak patut dikasihani. “ Cibir Haraboji Choi “ Dia hanya anak haram dari seorang pelacur. “

“ CUKUP “ kata Ryeowook keras, ia berdiri dari duduknya.

“ Jangan berani kau membentak kakekmu Wookie. “ Tegur Siwon tak kalah keras. Tangannya terkepal diatas meja dan urat dipelipisnya menyembul keluar. Benar – benar seorang yang bertempramen buruk.

Ryeowook hanya menghela nafas panjak sembari duduk kembali. Dia mencoba berkompromi kembali dengan kesabaran dirinya. Toh ini bukan pertama kalinya dia dipermalukan di depan orang lain selan para maid. Jadi, bukankah seharusnya ia lebih terbisa?

“ Dasar anak tak tahu sopan santun. “ ucapan terakhir dari kakeknya itu menjadi penutup pembicaraan mereka pagi itu.

 

Suasana sukses menjadi kelam dengan pertengkaran tadi. Ruang makan menjadi hening, sesekali terdengar dentingan piring yang beradu dengan sendok dan garpu. Ryeowook hanya mengaduk – adauk makanannya tanpa ada niatan untuk memasukkan kedalam mulutnya. Perutnya masih menuntut asupan nutrisi, namun moodnya untuk makan sudah hancur total.

 

Selesai sarapan kibum mengajak Yuri, yesung dan haraboji berpindah ke ruang keluarga untuk berbincang meninggalkan Ryeowook dan siwon. Selama beberapa menit masih belum ada satu patah katapun yang keluar dari mulut keduanya. Ryeowook masih malas untuk berbicara dengan Appanya. Sedangkan Siwon sendiri masih bingung untuk menyampaikan keinginannya.

 

“ Kau sudah tahu bukan apa tujuan Appa memanggilmu pagi ini? “ Tanya siwon memecah keheningan

“ Hmm, Yuri bilang ada yang ingin apa sampaikan. “ Jawab wookie datar

“ Ne,, apa kau ingat salah satu teman kuliahmu yang bernama Lee Donghae? Seniormu dari jurusan bisnis yang sering membantumu untuk beradaptasi di lingkungan kuliah?“ tanya siwon hati – hati.

Ryeowook menjawab dengan sebuah anggukan.

“ Bagaimana hubungan kalian saat ini? Apa kau masih sering bertemu dengannya. “

“ Ani. “

“ Apa kau tidak punya hubungan spesial dengannya? ”

“ Ani. “

“ Benarkah? “

Ryeowook hanya mendelik kesal pada Siwon. Tumben sekali ayahnya ini banyak bertanya.

“ Bukankah dulu kau dekat dengannya? “

“…”

“ Kau juga memangginya dengan sebutan Oppa bukan? “

“…”

“ Dia juga perhatian padamu kan? “

“ Bisakah Appa langsung to the point? Sebenarnya apa yang ingin appa bicarakan padaku? Jika tidak ada hal yang penting, aku mau keluar rumah. “

“ Baiklah, dengarkan appa baik – baik wookie. “ kata siwon lemah. “ kau tau appa donghae adalah rekan bisnis appa. Ayahnya memiliki perusahaan besar dengan cabang di 25 negara lain. “

“ Apa maksud pembicaraan ini? “

“ Donghae ingin menikahimu! “ Jawab appanya singkat

“ Tidak,, aku tidak akan menikah untuk kepentingan bisnis. Ini hidupku, aku yang berhak menentukannya sendiri “ Tegas Wookie

“ Tapi pernikahan ini akan sangat menguntungkan dan kau bsa menjadi nyonya besar. “

“ Tidak, kau tidak bisa menjualku untuk kepentingan bisnismu appa. “

“ Wookie, bersikaplah sopan pada orang tuamu. “ Siwon mulai emosi

“ Aku tetap tidak akan menikah dengan Hae Oppa. Jika Appa masih memaksaku, aku akan keluar dari rumah ini. Aku sudah cukup dewasa Appa. “

“ Jangan sekali – sekali kau berani keluar dari rumah ini wookie. Kau tau bukan appa bisa melakukan apa saja? “ Ancam siwon

Wookie tercengung mendengar ancaman siwon. Dia tau siwon tidak pernah main – main dengan ucapannya. “ Kenapa bukan Yuri saja? Kenapa harus aku? “

“ Appa tidak bisa memaksa yuri, lagipula yuri telah memiliki namjachingu. Dan satu lagi, yang diinginkan Hae adalah dirimu bukan yuri. “

“ Tidak bisakah appa menolaknya? “

“ kau tau bukan kalu bermitra dengan mereka akan mendatangkan keuntungan besar. Bahkan lebih besar daripada bermitra dengan kim corp. “

“ Terserah kau saja Appa! Lagipula apalah artinya keinginanku! Aku takkan pernah menang menghadapi kalian! Aku hanyalah anak haram yang beruntung karena telah kalian besarkan hingga membuat seorang tuan muda Donghae jatuh hati padaku. “ kata ryeowook dengan hati yang terluka.

“ Baiklah, kalau begitu kami akan segera mempersiapkan pertunangan kalian dalam waktu dekat ini. Jangan membuat masalah yang akan merugikan kita wookie. Kau akan segera menjadi milik Donghae, menjadi nyonya muda Lee. “

 

Wookie hanya terdiam mendengarkan ucapan ayahnya. Setelah itu dia melenggang pergi menjauhi rumah itu dengan mobilnya. Sementara itu Siwon hanya dapat memandangi kepergian putri sulungnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

 

Wookie mengemudikan mobilnya tanpa memiliki tujuan tertentu. Pikirannya hanya memerintahkannya untuk mencari tempat sepi dimana ia dapat menumpahkan air matanya tanpa ada yang mengganggu. Air matanya berlomba untuk keluar, namun sekuat tenaga ditahannya. Ia masih sadar untuk tidak membahayakan pengguna jalan lainnya.

 

Dijalan yang cukup sepi Wookie menghentikan mobilnya dan membiarkan air matanya tumpah ruah. Ia membiarkan sisi terlemah dirinya keluar hingga ia puas. Ia tak lagi bisa menahan air matanya, semakin ia tahan maka semakin sakit rasanya. Karena air mata yang jatuh kedlam hati rasanya lebih menyakitkan daripada ditusuk oleh seribu pisau.

 

Wookie tak lagi menangis dalam diam. Kini ia membiarkan isakan dari mulut mungilnya keluar. “ Tuhan hiks,,, mengapa kau ciptakan aku jika hanya untuk merasakan sakit dan kepedihan hiks,,. Mengapa engkau membiarkan diriku lahir kedunia ini jika aku tidak bisa merasakan kebahagiaan? Hiks,, hiks,, Untuk apa engkau membiarkanku hidup di dunia ini jika aku tidak bisa memiliki apa yang menjadi hakku? Bahkan aku tidak bisa memilih jalan hidupku sendiri hiks,,. Apa, apa kesalahanku? Apa kesalahanku di kehidupan sebelumnya sehingga aku harus mengalami semua ini hiks,,, hikss.. “ Lirih Wookie ditengah isak tangisnya tanpa tau ada sepasang mata tengah mengawasinya semenjak ia meningalkan kediamannya.

 

Cukup lama Wookie membiarkan air mata membasahi pipi tirusnya hingga membuat matanya bengkak. Isak tangis dan Lirihannya tak pelak membuat suaranya serak. Langitpun tampaknya begitu kompak dengan suasana hati Wookie.

 

Tes…

Tess…

Tess…

Zeerrrr….

 

Rintik hujan yang turun dari langit pada akhirnya berubah menjadi deras. Tak dipedulikan lagi dinginnya udara hari itu. Pikirnya biarlah ia mati karena dinginnya udara daripada ia mati perlahan karena hatinya yang dingin dan hampa.

Disisi lain tak jauh dari tempat mobil Wookie terparkir sepasang mata yang mengawasinya mulai merasa tidak tenang. Terlebih dengan datangnya hujan yang semakin membuat hatinya risau. Ditengah kerisauan itu, pemilik sepasang mata sekelam obsidian itu memutuskan untuk melangkahkan kakinya menembus derasnya hujan. Tujuannya adalah mobil wookie, dan melihat keadaan wookie saat ini.

 

End of Author POV

 

 

Yesung POV

 

Sungguh aku tak menyangka jika ada seseorang yang memiliki kehidupan semenyedihkan Ryeowook yang merupakan kakak dari yeojachinguku Choi yuri. Selama ini aku memang sering mendengarkan cerita dari yuri mengenai keadaan keluarganya. Bagaimana sulitnya keadaan kakaknya tanpa ia bisa membantu sedikitpun. Saat itu kupikir yuri hanya melebih – lebihkan saja hingga hari ini tiba. Hari dimana aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bagaimana ia diperlakukan, sungguh aku hampir tidak percaya. Terlebih lagi tanpa sengaja aku mendengarkan percakapan tuan Choi dan Ryeowook. Memangnya sekarang ini zaman apa? Bagaimana mungkin ada seorang anak gadis yang dinikahkan dengan orang yang tidak dicintainya hanya demi urusan bisnis?

 

Aku tak bisa mengacuhkan rasa iba yang menyusup kehatiku ketika melihat wajahnya saat meninggalkan rumahnya. Tanpa sepengetahuannya aku membuntuti mobilnya hingga ia berhenti di jalan yang cukup sepi. Cukup lama ia memberhentikan mobilnya. Aku tak tahu apa yang dilakukannya, ia tidak keluar dari mobil ataupun melanjutkan perjalanannya. Bahkan hingga hujan turun dengan derasnya mobilnya tidak beranjak satu sentipun.

 

Dengan berbekal rasa cemasku aku menembus hujan menuju mobilnya, aku ingin memastikan bagaimana keadaanya saat ini. Entah mengapa aku takut jika sesuatu yang buruk terjadi kepadanya. Setelah berada disamping mobilnya langsung saja kubuka pintu mobil itu tanpa mengetuknya.

Kami berdua sama – sama terkejut. Aku terkejut melihat matanya sembab dan wajahnya yang memucat, rupanya ia mulai kedinginan. Sedangkan ia mungkin terkejut karena tiba – tiba saja aku membuka pintu mobilnya.

 

Untuk sesaat pandangan kami saling bertemu. Matanya yang sewarna caramel seakan memerangkapku, membuatku tak dapat berpaling atau bergerak. Mata itu membuatku tersedot jauh kedalamnya. Aku seakan dapat melihat semua rasa sakitnya melalui mata itu. Berkas air matanya membuat hatiku berdenyut nyeri. Sungguh aku merasa asing dengan perasaan seperti ini.

 

“ A.. Apa yang kau lakukan disini Yesung ssi? “ katanya tegagap. Menyadari tatapan mataku, ia langsung membersihkan berkas airmatanya. “ Kenapa kau bisa disini? bukankah tadi kau bersama yuri? “

“ Bergeserlah. “ kataku tanpa menjawab pertanyaannya.

“…” Dia hanya memandangku aneh. Mungkin dia masih kebingungan dengan kemunculanku yang tiba – tiba.

“ Tidakkah kau melihat aku masih berdiri dibawah hujan Ryeowook ssi. “ ucapku menyadarkan keterdiamannya.

“ Ah,, Ne.. “ Akhirnya dia menyadari keadaanku dan mengeser tubuhnya untuk duduk ke jok penumpang.

“ Kau kedinginan dan aku kebasahan. Kita ke apartmentku saja untuk menghangatkan diri. “ kataku tanpa meminta persetujuan darinya.

“Tapi~”

“ Apartmentku lebih dekat dari sini dari pada kerumahmu. Yuri juga takkan marah. “ aku berusaha meyakinkannya yang tampak ragu dengan keputusanku. Ia hanya mengangguk sebagai jawabanya.

 

Sepanjang perjalan kami hanya saling berdiam diri. Aku masih belum berniat membuka pembicaraan dengannya. Dan tampaknya diapun enggan memulai pembicaraan dengan orang asing seperti diriku. Yah aku sangat sadar aku bukanlah siapa – siapa baginya. Namun entah mengapa rasanya akal sehatku langsung menghilang ketika menatap wajahnya hingga aku berbuat seperti ini.

 

Mata caramel itu menatap lurus kedepan menembus tetesan hujan. Cahaya matanya masih saja memancarkan sebuah luka besar. Sepasang mata sendu yang mampu membiusku itu seolah telah banyak menceritakan kehidupan sang pemiliknya. Menyadari pandanganku, iapun menolehkan wajahnya.

 

“ Mwo? “ Ia membuka suranya

“ Ani, hanya saja jika kau membutuhkan teman bicara aku bersedia untuk mendengarkanmu. “ aku menawarkan diri.

“ Tidak, terima kasih. “ Tolaknya.

 

Hingga sampai keapartmenku kami kembali tenggelam dalam kebisuan. Setelah mempersilahkannya duduk aku langsung saja meninggalkanya untuk mandi dan berganti pakaian.

 

Skip time

 

Saat ini aku telah duduk dihadapannya sambil menyeruput secangkir cappucino. “ Maafkan aku jika aku lancang, tadi tanpa sengaja aku mendengarkan percakapanmu dengan Appamu ketika berada dirumah. “ Kataku membuka pembicaraan.

“…” ia masih diam sambil menundukan kepalanya seakan tidak memperdulikan ucapanku.

“ Aku yakin jika sesungguhnya kau adalah yeoja yang baik hati dan tulus. Tidak seperti yang diucapkan kakek kalian. “

“…”

“ Seharusnya kau membela dirimu sendiri. Kau tidak salah, kau tidak pantas diperlakukan seperti itu. Dan kau berhak menentukan masa depanmu sendiri. Jika kau tidak mencintai pria itu katakanlah pada ayahmu. Jangan kau terima begitu saja pertunangan itu. “ kataku iba

“ Kau tidak perlu merasa kasihan kepadaku. “ balasnya ketus. Ia pasti merasa tidak nyaman dengan percakapan ini. Tapi aku tetap bersikeras untuk melanjutkan ucapanku, sungguh aku ingin menjadi temannya. Tempat dia berkeluh kesah.

“ Jangan salah paham Ryeowookie aku hanya ingin berteman denganmu. Maafkan lagi diriku yang lancang karena memanggilmu seperti itu, sungguh aku ingin mengenalmu lebih dekat dan aku lebih nyaman dengan panggilan seperti itu. “

“ Terserahmu saja. Tapi aku tidak butuh teman. “

“ Setiap orang butuh teman wookie. “

“ Tapi aku tidak Yesung ssi. “ Jawabnya jengah.

“ Tidak untuk saat ini. Tapi suatu saat kau pasti butuh teman untuk melampiaskan rasa sakitmu. Kau akan membutuhkan seorang yang bisa mendengarkanmu. “ kataku tak mau kalah

“…” ia kembali berdiam diri tidak merespon ucapanku

“ Yuri sudah menceritakan semuanya tentang dirimu. “ Ia kini mendelik kesal kepadaku.

“ Ck~ berani benar dia membuka aibku. “ Katanya kesal.

“ Tenanglah ia tidak bermaksud buruk, ia hanya tidak tega dengan keadaan dirimu selama ini. Dia tetaplah dongsaengmu, dan dia tetaplah menyayangimu. “ Lanjutku sebelum ia salah paham dan marah.

“ Apa saja yang telah ia katakan? “

“ Segalanya yang ia tahu. Tentang status dirimu, tentang perlakuan apa saja yang kau dapatkan, kebiasaan – kebiasaan dirimu, dan cerita tentang ibumu yang seorang wanita malam. “ Jawabku jujur.

“ Kau sama saja dengan mereka yesung ssi. Kalian tidak tau apa – apa tentang kehidupanku. Lebih baik kau diam saja dan jangan ikut campur, simpan saja rasa kasihanmu itu untuk dirimu sendiri. “ Ucapku dingin.

Shit, bodohnya aku. Bagaimana mungkin aku mengucapkan hal sefrontal tadi mengenai ibunya. “ Runtukku dalam hati. “ Mianhae, jongmal mianhae Ryeowookie. Aku tidak bermaksud berkata demikian. “

“ Sudahlah, jangan bersikap sok peduli denganku. Kau fikir siapa dirimu? Dan terima kasih atas kebaikanmu sudah membawaku kemari Yesung ssi. Anyeong! “ Ucapnya tegas sambil melenggang pergi meninggalkan apartmenku.

 

Hufth,, habis sudah kesempatanku untuk memberikan kesan pertama yang baik. Kukejarpun percuma, Ia hanya akan lebih marah jika aku melakukannya. Lebih baik sekarang aku memberikannya waktu untuk sendiri. Mungkin lain kali jika aku bertemu dengannya aku bisa mencobanya lagi untuk menjadi temannya. Ya, menjadi teman baiknya.

 

Aigoo~ aku lupa jika tadi aku belum meminta ijin ketika meninggalkan rumah yuri. Pasti sekarang Yuri chagi kebingungan mencariku. “ Kataku meruntuki diriku sendiri.

 

End of Yesung POV

 

 

TBC

Tinggalkan komentar